Bobblehead Bunny




Sabtu, 17 November 2012

13. Penutup : Peringkat Propinsi Dalam Membangun Ekonomi Koperasi Analisis Berdasarkan INDEKS PEKR


REVIEW 13 PENUTUP
PERINGKAT PROPINSI DALAM MEMBANGUN EKONOMI KOPERASI
ANALISIS BERDASARKAN INDEKS PEKR
OLEH  :
Johnny W. Situmorang

IV.                Penutup

Ditinjau  dari  kapasitas  ekonomi  regional  dan  ukuran  ekonomi  koperasi, kecenderungan  terjadinya  disparitas  antar  regional  (propinsi,  pulau,  dan  kawasan). Disparitas  ini  disebabkan  oleh  dukungan  fasilitas  (infrastruktur  dan  struktur)  dan  akses (pasar,  informasi, dan  finansial)  yang  sangat berbeda). Disparitas  ini  tentunya  tidak menguntungkan  semua  pihak  baik  secara  lokal, regional,  dan  nasional.  Semestinya, economic  size  yang  tinggi  akan  menyebabkan cooperative economic size yang tinggi pula.

Untuk  itu,  sudah  saatnya  bagi  kepala  daerah  yang  peringkatnya  rendah  tapi kapasitas ekonominya tinggi meninjau kembali rencana strategi pembangunan daerah dan implementasi    rencana  tersebut  agar  tetap memberikan  bobot  yang  tinggi  pada koperasi. Hal ini dimungkinkan karena otonomi daerah memberikan keleluasaan kepala daerah untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan spesifik lokal daerahnya. Peringkat rendah propinsi  dalam  pengembangan  koperasi  seyogianya  menjadi  pemicu  peningkatan persaingan  antar  daerah  agar  ekonomi  koperasi  semakin  meningkat. Studi  komparatif antar propinsi dimungkinkan untuk mengetahui bagaimana upaya pengembangan ekonomi koperasi.  Misalnya,  bagaimana  Gorontalo  yang  kapasitas  ekonomi  regionalnya  rendah secara nasional mampu menduduki peringkat teratas dalam performa ekonomi koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
a.       _____________,  (2005). World Investment Report. Website UNCTAD. Swiss.
b.      _____________,  (2008). Statistik Indonesia 2008. Website BPS. Jakarta.
c.       _____________,  (2008). Statistik Bank Indonesia. Websit BI. Jakarta.
d.      Situmorang,  Johnny W.,  (2006).  Pemeringkatan  Koperasi  Berdasarkan  Membership  Dignity Performance Index.  Studi Kasus Koperasi di Kabupaten Bandung.  Bahan Diskusi Isyu-syu Strategis, Kedeputian Pengkajian KUKM, Kementerian KUKM.  Jakarta, Kamis 12 Oktober. Jakarta.
e.      Situmorang,  Johnny  W,  Pariaman  Sinaga,  dan  Rinie  Sriyanti,  (2006).  Prototipe  Model Pemeringkatan  Koperasi  Berdasarkan  Cooperative  Membership  Dignity  Index.  Studi Kasus  Koperasi  di  Kabupaten  Bandung. Majalah  Infokop,  Deputi  Bidang  Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian Negara KUKM, Desember 2006. Jakarta.
f.        Situmorang,  Johnny W.,    (2007).    Sektor  Industri Manufaktur  Pilihan  Investasi  PMDN  dan PMA, Tahun 2001-2006.  Communication Paper, CBES. Jakarta, Pebruari.
g.       __________________,  (2007).  Performa Regional Menarik Investasi PMDN dan PMA, Tahun 2001-2006.  CBES-Communication Paper,  Maret.
h.      __________________,  (2007).  Kalimantan  Tengah  Peringkat  Pertama  Menarik  PMDN.  Feature Website KB. Antara.  Mei 2007.
i.         __________________, (2007).  Pilihan Investasi PMDN Sektor Industri Manufaktur Dan PMA, Tahun 2001-2006.  CBES-Communication Paper, Maret 2007.
j.        __________________,  (2007).  Banten  Peringkat  Pertama  Menarik  PMA.  CBES-Communication Paper,  Mei 2007.
k.       Situmorang,  Johnny W,  dkk.,  (2007).  Studi  Pengembangan Model  Pemeringkatan  Koperasi. Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UMKM, Kementerian Negara KUKM. Jakarta.

Sumber                                : http://www.smecda.com/kajian/files/Jurnal_3_2008/04_Johnny_W.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar