PERINGKAT PROPINSI
DALAM MEMBANGUN EKONOMI KOPERASI
ANALISIS BERDASARKAN
INDEKS PEKR
OLEH :
Johnny W. Situmorang
IV.
Penutup
Ditinjau dari
kapasitas ekonomi regional
dan ukuran ekonomi
koperasi, kecenderungan
terjadinya disparitas antar
regional (propinsi, pulau,
dan kawasan). Disparitas ini
disebabkan oleh dukungan
fasilitas (infrastruktur dan
struktur) dan akses (pasar,
informasi, dan finansial) yang
sangat berbeda). Disparitas
ini tentunya tidak menguntungkan semua
pihak baik secara
lokal, regional, dan nasional.
Semestinya, economic size yang
tinggi akan menyebabkan cooperative economic size yang
tinggi pula.
Untuk itu,
sudah saatnya bagi
kepala daerah yang
peringkatnya rendah tapi kapasitas ekonominya tinggi meninjau
kembali rencana strategi pembangunan daerah dan implementasi rencana
tersebut agar tetap memberikan bobot
yang tinggi pada koperasi. Hal ini dimungkinkan karena
otonomi daerah memberikan keleluasaan kepala daerah untuk mengambil keputusan
yang tepat sesuai dengan spesifik lokal daerahnya. Peringkat rendah
propinsi dalam pengembangan
koperasi seyogianya menjadi
pemicu peningkatan
persaingan antar daerah
agar ekonomi koperasi
semakin meningkat. Studi komparatif antar propinsi dimungkinkan untuk
mengetahui bagaimana upaya pengembangan ekonomi koperasi. Misalnya,
bagaimana Gorontalo yang
kapasitas ekonomi regionalnya
rendah secara nasional mampu menduduki peringkat teratas dalam performa
ekonomi koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
a. _____________, (2005). World Investment Report. Website
UNCTAD. Swiss.
b. _____________, (2008). Statistik Indonesia 2008. Website
BPS. Jakarta.
c. _____________, (2008). Statistik Bank Indonesia. Websit BI.
Jakarta.
d. Situmorang, Johnny W.,
(2006). Pemeringkatan Koperasi
Berdasarkan Membership Dignity Performance Index. Studi Kasus Koperasi di Kabupaten
Bandung. Bahan Diskusi Isyu-syu
Strategis, Kedeputian Pengkajian KUKM, Kementerian KUKM. Jakarta, Kamis 12 Oktober. Jakarta.
e. Situmorang, Johnny
W, Pariaman Sinaga,
dan Rinie Sriyanti,
(2006). Prototipe Model Pemeringkatan Koperasi
Berdasarkan Cooperative Membership
Dignity Index. Studi Kasus
Koperasi di Kabupaten
Bandung. Majalah Infokop, Deputi
Bidang Pengkajian Sumberdaya
UKMK, Kementerian Negara KUKM, Desember 2006. Jakarta.
f.
Situmorang,
Johnny W., (2007). Sektor
Industri Manufaktur Pilihan Investasi
PMDN dan PMA, Tahun
2001-2006. Communication Paper, CBES.
Jakarta, Pebruari.
g. __________________, (2007).
Performa Regional Menarik Investasi PMDN dan PMA, Tahun 2001-2006. CBES-Communication Paper, Maret.
h. __________________, (2007).
Kalimantan Tengah Peringkat
Pertama Menarik PMDN.
Feature Website KB. Antara. Mei 2007.
i.
__________________, (2007). Pilihan Investasi PMDN Sektor Industri
Manufaktur Dan PMA, Tahun 2001-2006.
CBES-Communication Paper, Maret 2007.
j.
__________________, (2007).
Banten Peringkat Pertama
Menarik PMA. CBES-Communication Paper, Mei 2007.
k. Situmorang, Johnny W,
dkk., (2007). Studi
Pengembangan Model
Pemeringkatan Koperasi. Deputi
Bidang Pengkajian Sumberdaya UMKM, Kementerian Negara KUKM. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar