Bobblehead Bunny




Minggu, 09 November 2014

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI


Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.

1.     Akuntansi sebagai Profesi dan Peran Akuntan
Profesi akuntansi merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian dan pelatihan di bidang akuntansi, serta mengikuti perkembangan bisnis dan profesinya, memahami, mempelajari dan menerapkan prinsip akuntansi dan standar (auditing) yang ditetapkan IAI. Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Peran akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsipGood Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan. Meliputi prinsip kewajaran, akuntabilitas, transparansi, dan responbilitas. Peran akuntan antara lain:
a.       Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam katagori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada KAP dan dalam praktiknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dai Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyususnan sistem manajemen.
b.      Akuntan intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga sebagai akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari staff biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan, tugas yang dikerjakan yaitu menyusun sistem akuntansi,. Menyususn laporan keuangan kepada pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan internal perusahaan.
c.       Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan akuntan yang bekerja pada lemabaga pemerintah, misalnya BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
d.      Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

2.     Ekspektasi Publik
Masyarakat pada umumnya berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Kepercayaan merupakan unsur penting dalam hubungan antara akuntan dan pihak lain.

3.     Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/ Auditing
Beberapa kesalahan dalam penilaian berasal dari salah mengartikan permasalahan dikarenakan kerumitannya, sementara yang lain dikarenakan oleh kurangnnya perhatian terhadap nilai etika seperti:
a.       Integritas, yaitu setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukkan sikap transparansi, kejujuran dan konsisten.
b.      Kerjasama, yaitu mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim.
c.       Inovasi, yaitu pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru.
d.      Simplisitasi, yaitu pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Sedangkan teknik akuntansi/ auditing adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut. Teknik akuntansi sektor publik terdiri dari:
a.         Akuntansi anggaran, yaitu bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
b.         Akuntansi komitmen, adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan.
c.          Akuntansi dana, yaitu  salah satu alternatif sistem akuntansi di sektor publik yang dikembangkan dari basis kas dan prosedur pengendalian anggaran.
d.         Akuntansi kas, yaitu pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.
e.        Akuntansi akrual, akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Akuntansi akrual diyakini dapat menghasilkan Lembar Kerja yang lebih dapat dipercaya, akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik.

4.      Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan Publik
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
a.       Prinsip Etika, memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
b.      Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.
c.       Interpretasi Aturan Etika, merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa atestesi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.

Sumber :

Senin, 13 Oktober 2014

PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS

Etika dalam bisnis merupakan nilai yang dijabarkan dari filosofi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar perusahaan, dan dianut oleh organisasi usaha atau kelompok organisasi usaha, sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.

1.      Lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etika
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.
Adapun 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi perilaku etika antara lain adalah:
a.      Perbedaan budaya
Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan Negara lain. Hal yang sama, daerah atau kota tertentu berbeda perilaku bisnisnya dengan daerah lain.
b.      Pengetahuan
Semakin banyak hal yang diketahui dan semakin baik seseorang memahami suatu situasi, semakin baik pula kesempatannya dalam membuat keputusan-keputusan yang etis. Ketidaktahuan bukanlah alasan yang dapat diterima dalam pandangan hukum, termasuk masalah etika.
c.       Perilaku organisasi
Pasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-standar perilaku. Banyak organisasi menyadari betul perlunya menetapkan peraturan-peraturan perusahaan terkait perilaku dan menyediakan tenaga pelatih untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang permasalahan etika.

2.      Kesaling-tergantungan antara bisnis dan masyarakat
Bisnis melibatkan hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang yang dikenal sebagai stakeholders, yaitu pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers, pesaing, pemerintah dan komunitas. Oleh karena itu para pebisnis harus mempertimbangkan semua bagian dari stakeholders dan bukan hanya stockholdernya saja. Pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja dan bahkan pemegang saham adalah pihak yang sering berperan untuk keberhasilan dalam berbisnis.
Perusahaan berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai kebijakan. Namun perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui kebijakan. Perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis kedua”. Aktivitas ini tidak secara langsung berhubungan dengan tindakan, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi.
Dua pandangan tanggung jawab sosial:
a.      Pandangan klasik: tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented). Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan tersebar pemilik saham karena kepentingan pemilik saham adalah tujuan utama perusahaan.
b.        Pandangan sosial ekonomi: tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pada pandangan ini berpendapat bahwa perusahaan bukan intitas independent yang bertanggung jawab hanya terhadap pemegang saham, tetapi juga terhadap masyarakat.

3.      Kepedulian pelaku bisnis terhadap etika
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a.      Pengendalian diri
b.      Pengembangan tanggung jawab sosial
c.       Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
d.      Menciptakan persaingan yang sehat
e.      Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
f.        Menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi)
g.      Mampu menyatakan yang benar itu benar
h.      Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
i.        Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
j.        Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

4.      Perkembangan dalam etika bisnis
Kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun demikian bila menyimak etika bisnis seperti dikaji dan dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri.
Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di Jakarta.

5.      Etika bisnis dan akuntan
                Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdagangan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.

Kasus :
Salah satu pelanggaran etika bisnis di Indonesia yang belum dapat diberantas keberadaannya yaitu pembajakan produk. Terbukti banyaknya produk yang  berlisensi dan telah diatur oleh UU dijual secara terang-terangan dan tidak etis dilakukan karena mengakibatkan kerugian yang besar bagi pengusaha. Pelanggaran tersebut dapat terjadi dikarenakan  penegakan hukum yang masih kurang tegas. Contohnya banyak, antara lain pembajakan software, pembajakan film, pembajakan buku, dan sebagainya.

Referensi :

Senin, 23 Juni 2014

TUGAS 4 : BAHASA INGGRIS BISNIS 2 #SOFTSKILL

EXERCISE 41: Know / Know How
1. Know
2. Know
3. Know
4. Know how
5. Know how
6. Know how
7. Know how
8. Know
9. Know how
10. Know how

EXERCISE 42 : Clauses of Concessions (Change The Sentences)
1. Although his dislike for office, she drank it to keep herself warm.
2. Mary will take a plane, in spite of she dislike flying.
3. Although Marcy's sadness at losing the contest, she managed to smile.
4. We took many picture's despite the sky was cloudy.
5. Even though her poor memory, the old woman told interesting stories to the children.
6. In spite of  he has been absent frequently, he has mnaged to pass the test.
7. Nancy told me the secret, though having promised to do so.
8. We plan to buy a ticket for the drawing even though we know we will not win a prize.
9. Even though the high prices, my daughter insist on going to th movies every Saturday.
10. He ate chocolate cake in spite of he is on diet.

EXERCISE 43 : Problem Verbs
1. Lays                              6. Lay
2. Sit                                 7. Laying
3. Lay                                8. Raised
4. Raise                             9. Rises
5. Lay                              10. Set

Mini-Test 3
1. C          11. A          21. B          31. A          41. A
2. B          12. A          22. A          32. C          42. A
3. C          13. C          23. C          33. C          43. D
4. D          14. B          24. A          34. C          44. A
5. C          15. B          25. C          35. C          45. A
6. A          16. A          26. B          36. A          46. A
7. A          17. A          27. B          37. A          47. D
8. A          18. A          28. A          38. A          48. A
9. A          19. A          29. A          39. A          49. B
10. C        20. D          30. A          40. A          50. A

UTS
I. CORRECT THESE INCORECT SENTENCES
    a. I wish that you could repair my broken computer.
    b. Lintang would rather eat orange than apple.
    c. Brenda prefer go to Berlin to go to Paris.
    d. She wishes the she were coming to the party.
    e. This car cost twenty dollar.
    f. Angel is supposed to study tonight.
    g. It may have rained last nighr.
    h. Depok's climate is different from Bekasi.
    i. These are twenty - dollars soes.
    j. Olivia shold have finished her study.
    k. His car runs as fast as a race car.
    l. Edwin had better become a pilot.
    m. The little boy's mother bought him a five speed racing bicycle for his birthday.
    n. Edwin spent so much enjoyable vacation in Europe this summer that he plans to return as soon as he                  save enough money.

II. SUPPLY THE CORRECT FORM OF THE VERB, ADJECTIVE OR ADVERB OF THE FOLLOWING SENTENCES
    a. Understood                              j. Will gave
    b. Will accept                               k. Would call
    c. Study                                        l. Fluent
    d. Soon                                       m. Sick
    e. Writes                                      n. Had explained
    f. Wold talk                                  o. Stay
    g. Would find                                p. Fast
    h. Bad                                          q. More important
    i. Well                                           r. As hot

III. CHANGE THESE ACTIVE SENTENCES IN TO PASSIVE SENTENCES
    a. A bowl of bakso is being eaten by me.
    b. The broken computes have been repaired by us.
    c. I was given a new dress last week by them.
    d. English is being studied by them.
    e. I am sent a lot of letters every month by her.
    f. The questions were answered by Brenda correctly.
    g. Mr. Theodorus will be called by Mr. Robbert tonight.
    h. Your hp should be switchedof  by you in the train.

Selasa, 13 Mei 2014

TUGAS 3 : BAHASA INGGRIS BISNIS 2 #SOFTSKILL

EXERCISE 35 : Passive Voice
1. The President is called by somebody every day.
2. The other members are being called by John.
3. The documents were being delivered to the Department by Martha.
4. The amendment has been repealed by other members.
5. The information had been received before the recess by the delegates.
6. The supplies should be bought for this class by the teacher.
7. Mr. Watson will be called tonight by somebody.
8. Considerable damage has been caused by the fire.
9. A new procedure was being developed before the bankruptcy hearings begin by the company.
10. The papers will have been received by tomorrow by John.

EXERCISE 36 : Causative Verbs
1. Leave
2. Repaired
3. Type
4. Call
5. Painted
6. Write
7. Lie
8. Sent
9. Cut
10. Sign
11. Leave
12. Wash
13. Fixed
14. Published
15. Find

EXERCISE 37 : Relative Clauses
1. The last records which produced by this company became a gold record.
2. Checking accounts that require a minimum balance are very common now.
3. The professor whom you spoke yesterday is not here today.
4. John whose grades are highest in the school has received a scholarship.
5. Felipe bought a camera which has three lenses.
6. Frank is the man who we are going to nominate for the office of treasurer.
7.The doctor is with a patient whose leg as broken in an accident.
8. Jane is the woman who is going to China next year.
9. Janet wants a typewriter that self-corrects.
10. This book which I found last week contains some useful information.
11. Mr. Bryant whose team has lot the game looks very sad.
12. James wrote an article which indicated that he dislike the president.
13. The director of the program who graduated from Harvard University is planning to retire next year.
14. This is the book that I have been looking for all year.
15. William whose brother is a lawyer wants to become a judge.

EXERCISE 38 : Relative Clause Reduction
1. George is the man chosen to represent the committee at the convention.
2. All pf the money accepted has already been released.
3. The papers on the table belong to Patricia.
4. The man brought to the police station confessed to the crime.
5. The girl drinking coffee is Mary Allen.
6. John's wife, a professor, has written several papers on this subject.
7. The man talking to the policeman is my uncle.
8. The book on the top shelf is the one that I need.
9. The number of student counted is quite high.
10. Leo Evans, a doctor, eats in the this restaurant every day.

EXERCISE 39 : Subjectives
1. The teacher demanded that the student leave the room.
2. It was urgent that he called her immediately.
3. It was very important that we delay discussion.
4. She intends to move that the committee suspend discussion on this issue.
5. The King decreed that the new laws take effect the following month.
6. I propose that you should stop this rally.
7. I advise that you take the prerequisites before registering for this course.
8. His father prefers that he attends a different university.
9. The faculty stipulated that the rule be abolished.
10. She urged that we find another alternative.

EXERCISE 40 : Inclusives
1. Not only
2. And
3. Both
4. But also
5. As well as
6. Not only
7. As well as
8. But also
9. As well as
10. As well as

Sabtu, 26 April 2014

TUGAS 2 : BAHASA INGGRIS BISNIS 2 #SOFTSILL

Exercise 31 : Nouns Functioning as Adjectives
1.Twelve-story
2. Language
3. Three-out
4. Two-day
5. 79-piece
6. Five-shelve
7. 16-ounce
8. Six-quart
9. Made of brick
10. Ten-speed

Exercise 32 : Enough
1. Enough people
2. Enough French
3. Enough time
4. Fast enough
5. Soon enough
6. Early enough
7. Hard enough
8. Enough slowly
9. Enough flour
10. Enough books

Exercise 33 : Because /Because Of
1. Because of
2. Because of
3. Because of
4. Because
5. Because of
6. Because of
7. Because of
8. Because of
9. Because
10. Because of

Exercise 34 : So /Such
1. So
2. Such
3. So
4. Such
5. So
6. So
7. Such
8. So
9. Such
10. Such
11. So
12. Such
13. Such
14. So
15. So

Mini-Test 2 For Grammar Items 15 Through 20
1. B
2. B
3. D
4. D
5. C
6. C
7. C
8. A
9. C
10. A
11. A
12. A
13. A
14. D
15. B
16. B
17. A
18. C
19. B
20. B
21. A
22. A
23. D
24. B
25. D
26. C
27. A
28. C
29. B
30. D
31. D
32. C
33. B
34. D
35. D
36. D
37. B
38. B
39. A
40. B
41. D
42. B
43. C
44. B
45. B
46. D
47. D
48. A
49. A
50. A

Case Study :
I think, that she should be strong, patient and steadfast. Suicide was not overcome the problems that she had. If your boyfriend don't wanna responsibility then let, leave him, you are strong and capable of being a single parent. He doesn't deserve for you. The surrender themselves and believe to The Lord, then God will maintain and love you. Hopefully your parents can be open hearts and receive you as it is, because the daughter is the daughter and there will be not ex-the daughter.

Selasa, 18 Maret 2014

WHY TAKE THE TOEFL TEST?

The TOEFL (Test of English as a Foreign Language) Test Gives You Advantages
More Choices
More than 9,000 colleges, universities and agencies in more than 130 countries rely on TOEFL® test scores to help make admissions decisions.
More Convenient
You can take the TOEFL test at your choice of conveniently located test sites worldwide. You also save time and money since the entire test is given in one day, rather than coming back a second day like some other tests.
Measures Academic Skills
The TOEFL test helps prove you have the English skills you will actually use in an academic classroom. In the test, you may read a passage from a textbook and listen to a lecture and then speak or write in response, just like you would in a classroom. Because the test is composed of 100% academic questions and tasks, many universities consider it the most appropriate test to use when making admissions decisions.
Rates Speaking More Fairly
Sure, you can take a test with a Speaking interview, but what if your interviewer has a bad day and rates you lower than you deserve? With the TOEFL test, there's no doubt your score is more objective and reliable, because Speaking responses are recorded and evaluated by three to six ETS raters rather than only one rater from a local testing site.
Scores Help You Stand Out
TOEFL test scores help you stand out because of the TOEFL test's reputation for quality, fairness and 100% academic content. It is the most widely accepted English-language test in the world, including more than 9,000 colleges, universities, agencies and other institutions in 130 countries. And that list includes the top 100 universities in the world.
By sending TOEFL scores to your selected university, you will be proving that you are ready for academic success.

Reference        : http://www.ets.org/toefl/why/