Bobblehead Bunny




Jumat, 06 Januari 2012

05. MANAJEMEN DAN ORGANISASI


1.       Manajemen
a)      Pengertian dan Peranan Manajemen
Pengertian atau definisi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee adalah : Ilmu dan Seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi sertamengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan manajemen mempunyai 5 fungsi :
1.       Perencanaan (Planning)
2.       Pengorganisasian (Organizing)
3.       Pengarahan (Directing)
4.       Pengkoordinasian (Coordinating)
5.       Pengawasan (Controlling)
Peranan manajemen disini dihubungan dengan fungsi manajemen, yaitu :
1.       Planning (Perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritasprioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya
2.       Organizing (Pengornisasian)
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya  serta penempatan orang yang menduduki fungsi-fungsinya tersebut secara tepat.
3.       Directing (Pengarahan)
Mengarahkan bawahan, sehingga pimpinan secara manusiawi bias mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
4.       Coordinating (Pengkoordinasian)
Agar terdapat komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiataan sehingga tercapai tujuan organisasi.
5.       Controlling (Pengawasan)
Perbaikkan-perbaikkan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan.

b)      Latar Belakang Sejarah Manajemen
MANAJEMEN ILMIAH
Sejak buku karangan Frederick W. Taylor berjudul The Pinciples of Scientific Management, tahun 1911, Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip dalam melakukan pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
1. Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.

c)       Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah kegiatan kerja manajer dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi.
Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi.

d)      Ciri-ciri Manajer Profesional
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni :
1)      Berbudaya korporat : transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
2)      Dukungan manajemen puncak.
3)      Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
4)      Berorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.
5)      Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
6)      Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
7)      Dilakukan secara terencana/terprogram.
8)      Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
9)      Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki :
-          kompetensi atau keakhlian dan pengalaman panjang di bidangnya.
-          sifat haus pada tantangan-tantangan.
-          sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.
-          integritas tinggi.
-          sifat menghargai profesi lain.
-          sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.
-          bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.
10)   Penggunaan teknologi tepatguna.
11)   Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
12)   Partisipasi aktif semua anggota.
13)   Kerjasama Tim.
14)   Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
15)   Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung.

e)      Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Berkaitan dengan Hubungan antar Pribadi
a.       Pemimpin Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis ; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social.
b.      Pemimpin (Leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih dan tugas-tugas yang terkait.
c.       Penghubung (Liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan dan informasi.
Berkaitan dengan Informasi
a.       Pemantau (Monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
b.      Penyebar (Dissiminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.
c.       Jurubicara (Spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan dan hasil organisasi.
Berkaitan dengan Pengambilan Keputusan
a.        Wirausaha (Entrepreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikkan” untuk menimbulkan perubahan.
b.      Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan penting.
c.       Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi.
d.      Perunding (Negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan-perundingan utama.


2.       Organisasi
a)      Definisi Organisasi
Menurut Boone dan Katz organisasi adalah “Suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan”. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok :
a.       Interaksi manusia
b.      Kegiatan yang mengarah pada tujuan
c.       Struktur organisasi itu sendiri

b)      Pentingnya Mengenal Organisasi
Kita selalu berkaitan dengan organisasi, tim olah raga dan organisasi sosial, kelompok keagaamaan, bahkan kelompok binatang pun ada, seperti lebah, semut, rayap. Perusahaan kecil, fungsi pengorganisasian sederhana, misal : took kelontong, manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang ; melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.

c)       Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dan bawahan. Ciri-cirinya :
a.      Jumlaj karyawan sedikit.
b.      Manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
c.       Sarana dan alatnya terbatas.
d.      Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung.
e.       Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah top manager.
Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Ciri-cirinya :
a.      Organisasi kecil.
b.      Terdapat kelompok kerja staf ahli.
c.       Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
d.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
e.       Pengawasan ketat
Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misal : kearsipan, keuangan, personel. Ciri-cirinya :
a.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung.
b.      Karyawan banyak.
c.       Organisasi besar.
d.      Ada 2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi yaitu Personel Lini dan Personel Staff.
Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Ciri-cirinya :
a.      Tidak tampak pembedaan tugas pokok dan bantuan.
b.      Spesialisasi praktis pada pejabat fungsional.
c.       Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
Organisasi Matrik
Disebut juga sebagai Organisasi Manajemen Proyek yaitu penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang punya ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi Komite
Tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen. Terdiri dari :
a.      Executive Committe (Pimpinan Komite)
Anggotanya mempunyai wewenang lini
b.      Staff Committe
Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

d)      Prinsip-prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
·      Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
·      Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·      Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·      Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
·      Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
·      Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·      Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

e)      Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis, integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya. Atau juga dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
a.       Faktor intern
faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
b.       Faktor ekstern
faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.


Referensi               :
http://amandafajriyah.blogspot.com/2011/01/manajemen-dan-organisasipengantar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar